Makalah Penjas Materi Lari 100meter



Makalah Penjas
“lari 100 m”


Kata pengantar
Bismillahhirahmannnirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas rida dan limpahnya ilmu-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makala ini sebagai penunjang pembelajaran. Selawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., karena atas jasa beliaulah kita menjadi masyarakat yang beradad dan berilmu pengetahuan.
Penyajian makala ini dimulai dengan uraian materi yang disajikan dengan bahasa yang komunikatif serta mudah dipahami, jika mendapat kesulitan, selesaikanlah dengan cara berdiskusi bersama teman-temanmu atau bertanya kepada Bapak/Ibu Guru disekolah.
Kebenaran dan kesempurnaan adalah milik Allah swt., semata. Penulisan makala ini menyadari bahwa makala ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapan untuk sempurnanya makala ini di masa yang akan datang.
Selamat belajar, semoga bermanfaat.


Penulis











Daftar isi

Kata pengantar………………………………………………………………………………………………………………………2
Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………………..3
A.      Sejarah lari pendek……………………………………………………………………………………………………..4
·         Hal-hal yang harus diperhatikan………………………………………………………………………5
B.      Hubungan Antara Kecepatan Lari 100 m dengan Prestasi lompat jauh……………………….9
·         Rekor dunia putra lari 100 meter ……………………………………………………………………9
·         Rekor dunia putri lari 100 meter…………………………………………………………………….13
Daftar pustaka……………………………………………………………………………………………………………………….17

















A.     Sejarah lari pendek 100 meter

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983.
Lomba atletik lari jarak pendek 100 meter diselenggarakan disalah satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemengan rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia tercepat”
Secara subtansional memahani lari 100 meter sebagai suatu aktivitas fisik (berlari) yang dilaksanakan dengan menggunakan kecepatan tinggi, tentu saja seorang altit dapat berlari dengan kekuatan dan kecepatan yang maksimal, atlit tersebut tidak hanya bisa mengandalkan atau panjang tungkai yang dimilikinya. Akan tetapi seorang atlit butuh waktu yang cukup panjang untuk berkonsentrasi dan melatih diri. Dalam berlatih seorang atlit tidak hanya bisa berkonsentrasi pada satu jenis kondisi saja, akan tetapi harus memperhatikan beberapa factor yang memungkinkan kecepatan tersebut tercapai. Tamsir Riyadi (1982) dalam hal ini mengemukakan beberapa faktor penting yang perlu mendapatkan perhatian untuk dilatih, sehingga natinya atlit mampu berlari dengan kemampuan maksimal antara lain: speed (Kecepatan), Power (Daya Ledak Otot), Strength (Kekuatan), Coordination (Koordinasi Gerakan), Flexibility (Kelenturan), Agility (Kelincahan) dan stamina







Hal-hal yang harus diperhatikan:
1.      Lapangan


2.      Alat-alat:
·         Pistol start
·         Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
·         Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
·         Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
·         Stopwatch 24 buah untuk pelari.
·         Camera finish (alat foto finish).
3.      Teknik:
Aba-aba start: 1 bersedia
                        2 siap
                        3 ya
Dalam lari jarak pendek perlu juga memperhatikan empat hal antara lain:
1.      Starting Position (posisi permulaan).
Starting position adalah sikap atau posisi badan pelari saat akan melakukan start. Pada lari jarak pendek, pelari biasanya menggunakan start jongkok, jadi sebelum lepas dari garis start, pelari dalam posisi berjongkok. Karena dengan posisi berjongkok dapat menimbulkan gerakan percepatan yang memungkinkan saat pelari lepas dari garis start agar lebih mudah dan cepat meluncur kedepan.
Start jongkok ada tiga jenis, sebagai pedoman, dapat dibedakan Sebagai berikut:
·         Short start bunch start (start pendek), pada saat berjongkok lutut kaki belakang berada diujung kaki yang lain. Apabila dalam sikap berdiri, ujung kaki belakang akan terletak kira-kira disamping tumit atau lekukan telapak kaki depan.
·         Medium start (start panjang), pada sikap berjongkok lutut kaki belakang kira-kira berada disamping lekukan telapak kaki depan. Dalam posisi berdiri, ujung kaki belakang berada sedikit di belakang tumit kaki depan. Start ini sangat sesuai untuk pemula.
·         Long start (start panjang), pada sikap berjongkok lutut kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan atau letak lutut lebih mundur lagi. Pada saat berdiri, kedua telapak kaki saling berjauhan, yaitu ujung kaki belakang terletak sekitar dua jengkal dari tumit kaki depan. Pelari yang berkaki panjang (tinggi) biasanya menggunakan start ini.
Biasanya menggunakan medium start (permulaan yang sedang), yaitu pada aba-aba “bersedia” maka:
·         Jari kaki depan terletak 45cm dibelakang gari start
·         Jari kaki belakang mundur lagi 20cm
·         Kedua lengan tegak lurus dibelakang gari start, pandangan 5m didepan garis start.
Pada aba-aba siap lutut belakang naik, pantat lebih tinggi dari kepala, dan kepala maju jauh.

2.      Starting action
Starting action adalah gerakan saat meninggalkan garis start setelah aba-aba “ya/bunyi pistol” sampai kira-kira 6-9 langkah dari garis start. Gerakannya sebagai berikut:
·         Tangan kiri dan kaki kanan digerakkan serempak dan secepat mungkin (hal ini apabila dalam posisi jongkok kaki kiri di depan). Bertepatan dengan itu kaki kiri menolak kuat dan secepat mungkin hingga lutut benar-benarlurus atau hampir lurus. Dorongan/tolakan kaki kiri ini tidak ke atas tetapi harus ke depan. Sesaat itu pula kaki kanan segera diayun cepat ke depan. Langkah pertama kaki kanan ini harus cepat dan cukup jauh menjangkau ke depan, tetapi rendah saja agar segera berpijak ke tanah. Dan saat mendarat di tanah posisi lutul sebaiknya membentuk sudut sekitar 90 derajat.
·         Saat kaki kanan berpijak ke tanah segera disusul kaki kiri dilangkahkan kedepan dengan cepat. Begitu seterusnya gerakan meluncur ke depan ini dilakukan dengan tetap menjaga keseimbangan dan kecondongan badan ke depan. saat meluncur ini pandangan sedikit demi sedikit bergeser ke depan.
·         Gerakan meluncur ke depan ini hanya berlangsung beberapa lankah saja dari garis start (6-9) langkah. Sesudah itu gerakanya akan berubah menjadi sprinting action.

3.      Sprinting action
Sprinting action adalah gerakan lari sprint, adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut”
a.       Gerakan Kaki
·         Kaki balakang (misalnya kanan) harus benar-benar menolak ke depan sampai lutut terkadang lurus, saat lepas dari tanah harus berakhir pada bagian ujung telapak ( jari ) kaki.
·         Setelah ujung kaki terlepas dari tanah, maka dangan capat lutut segera ditekuk (tidak sampai menyentuh). Sehingga seolah-olah tumit mendekati pantat (tidak sampai). Pada posisi lutut ditekuk inilah paha segera diayun cepat ke depan. Pengangkatan paha ke depan ini tidak perlu terlampau tinggi (berlebihan), tetapi cukup maksimal saja, yaitu kira-kira setinggi pinggul, sehingga posisi paha maksimal sejajar dengan tanah. Pengangkatan paha maksimal sejajar dengan tanah. Pengangkatan paha yang berlebihan dapat mengakibatkan siakap badan menjadi tegak dan gerakan lari kurang laju ke depan, tetapi lebih cenderung bergerak lari kurang laju ke depan, tetapi lebih cenderung bergerak melambung ke atas.
·         Setelah paha diayun ke depan, segera tungkai bawah dikibaskan dengan cepat dan sejauh mungkin ke depan untuk segera mendarat di tanah. Saat mendarat/berpijak di tanah harus dengan bagian depan/ujung telapak kaki terlebih dahulu, dalam posisi lutut agak ditekuk. Pada kenyataanya pengibasan (menyepakkan) tangkai ke depan tadi terjadi setelah kaki belakang ke depan itulah yang mengakibatkan badan terdorong/bergerak maju ke depan. Itulah sebabnya maka tolakan kaki belakang harus dilakukan dengan kuat dan secepatnya tungkai bawah dilipat terus diayun ke depan untuk membuat frekuensi langkah yang cepat pula. Begitu seterusnya.
b.       Gerakan lengan 
·         Gerakan (ayunan) lengan bersumber pada persendian bahu dan dilakukan dengan cepat sesuai dengan gerakan kaki.
·         Ayunan ke depan harus lebih aktif dari pada ayunan ke belakang dan ayunan ke depan tersebut agak serong masuk ke dalam (medial) asal tidak sampai menyilang di depan dada.
·         Siku membentuk sudut sekitar 900 tetapi sudut siku itu secara otomatis akan berubah, yaitu saat terayun ke depan relatif akan sedikit mengecil dan saat terayun ke belakang akan membesar.
·         Jari-jari tangan setengah mengepal dan rilek, pada saat terayun ke depan kepalan tangan tidak lebih tinggi daripada kepala.
·         Gerakan lengan sampai berakibat terangkatnya kedua bahu ke atas.

c.        Sikap badan, leher dan kepala
·         Badan tetap tegap, gagah, condong ke depan. Kecondongan badan ke depan tidak perlu terlampau berlebihan apalagi sengaja membungkukkan badan adalah sikap lari sprint yang kurang baik, karena akan menghambat gerakan kedua kaki, terutama saat ayunan langkah ke depan. Kecondongan badan yang baik adalah yang wajar, yaitu kecondongan yang timbul akibat adanya dorongan (tolakan) kaki belakang ke depan yang dilakukan dengan kuat dan betul.
·         Leher, dagu dan bahu tetap rilek, mulut sedikit menganga, jadi gigi (rahang atas dan rahang bawah tidak perlu merapat/ menggigit)
·         Sikap kepala tetap wajar, rilek (tidak tengadah ataupun tunduk), pandangan ke depan sedikit serong ke bawah.

4.      Action finishing
Action finishing adalah gerakan atau cara melewati garis finish. Ada 4 macam cara melewati garis finish:
·         Lari terus tanpa mengubah sikap badan. Cara ini sangat mudah tetapi kurang menguntungkan karena posisi badan tidak mengalami perubahan ke depan.
·         Memutar atau memiringkan bahu/badan ke salah satu sisi cara ini lebih menguntungkan dibanding cara pertama.
·         Merebahkan atau menjatuhkan badan ke depan (ambyuk) atau thresrug. Cara ini sangat menguntungkan tetapi sulit untuk dilakukan.
·         Kombinasi antara memiringkan badan dan ambruk





B.      Hubungan Antara Kecepatan Lari 100 m dengan Prestasi lompat jauh
Untuk memperoleh prestasi yang maksimal di dalam nomor lompat jauh, seorang atlit tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan skilnya (penguasaan gaya) dalam melakukan lompatan, tetapi seorang atlit dituntut untuk memiliki kekuatan dan daya ledak maksimal untuk melakukan tumpuan dan kemudian melakukan akselerasi lompatan, selanjutnya untuk mendapatkan kekuatan dan daya ledak maksimal tersebut, seorang atlit memerlukan jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi. Tanpa jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi akan sulit bagi seorang atlit pelompat jauh untuk melakukan tumpuan dengan kekuatan dan daya ledak maksimal. Dengan demikian jelas bahwa, pada nomor lompat jauh gaya, skill dan kecepatan berlari sangat penting untuk mendukung kekuatan dan daya ledak untuk melakukan tumpuan atau tolakan yang tepat sehingga akan mencapai hasil (prestasi) lompatan yang maksimal.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa semakin cepat kemampuan lari sprint seorang atlit, maka akan semakin baik pula kekuatan dan daya ledaknya untuk melakukan tumpuan, semakin baik kekuatan dan daya ledak saat melakukan tumpuan maka semakin baik juga hasil (prestasi) lompatan yang diraih demikian sebaliknya. Berdasarkan asumsi tersebut ada kemungkinan seorang atlit lari sprint khususnya nomor lari 100 meter berpeluang menjadi atlit pada nomor lompat jauh dan sebaliknya. Selanjutnya dengan asumsi itu juga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara kecepatan lari 100 meter dengan prestasi lompat jauh.


Berikut pencatat rekor dunia lari 100 meter:
1.      Putra
·         “Pencatatan waktu manual”

Waktu (detik)
Nama atlet
Negara
Tempat lomba
Tanggal
10,6
Don Lippincott
 Amerika Serikat
Stockholm, Swedia
6 Juli 1912

Jackson Scholz
 Amerika Serikat

16 September 1920
10,4
Charlie Paddock
 Amerika Serikat
Redlands, Amerika Serikat
23 April 1921

Eddie Tolan
 Amerika Serikat
Stockholm, Swedia
8 Agustus 1929



Copenhagen Denmark
25 Agustus 1929
10,3
Percy Williams
 Kanada
Toronto, Ontario, Kanada
9 Agustus 1930
Arthur Jonath
 Jerman
Bochum, Jerman
5 Juli 1932
Eddie Tolan
 Amerika Serikat
Los Angeles, Amerika Serikat
1 Agustus 1932
Ralph Metcalfe
 Amerika Serikat
Los Angeles, Amerika Serikat
1 Agustus 1932
Ralph Metcalfe
 Amerika Serikat
Budapest, Hongaria
12 Agustus 1933
Eulace Peacock
 Amerika Serikat
Oslo, Norwegia
6 Agustus 1934
Chris Berger
 Belanda
Amsterdam, Belanda
26 Agustus 1934
Ralph Metcalfe
 Amerika Serikat
Osaka, Jepang
15 September 1934
Dairen, Tiongkok
23 September 1934

 Jepang
Tokyo, Jepang
15 Juni 1935
Takanori Yoshioka
10,2
Jesse Owens
 Amerika Serikat
Chicago, Amerika Serikat
20 Juni 1936

Harold Davis
 Amerika Serikat
Compton, Amerika Serikat
6 Juni 1941

Lloyd LaBeach
 Panama
Fresno, Amerika Serikat
15 Mei 1948

Barney Ewell
 Amerika Serikat
Evanston, Amerika Serikat
9 Juli 1948

Emmanuel McDonald Bailey
 Britania Raya
Belgrade, Yugoslavia
25 Agustus 1951

Heinz Fütterer
 Jerman Barat
Yokohama, Jepang
31 Oktober 1954

Bobby Joe Morrow
 Amerika Serikat
Houston, Amerika Serikat
19 Mei 1956

Ira Murchison
 Amerika Serikat
Compton, Amerika Serikat
1 Juni 1956

Bobby Joe Morrow
 Amerika Serikat
Bakersfield, Amerika Serikat
22 Juni 1956

Ira Murchison
 Amerika Serikat
Los Angeles, Amerika Serikat
29 Juni 1956
10,1
Willie Williams
 Amerika Serikat
Berlin, Germany
3 Agustus 1956

Ira Murchison
 Amerika Serikat

4 Agustus 1956

Leamon King
 Amerika Serikat
Ontario, Amerika Serikat
20 Oktober 1956



Santa Ana, Amerika Serikat
27 Oktober 1956
10,0
Armin Hary
 Jerman Barat
Zürich, Switzerland
21 Juni 1960

Harry Jerome
 Kanada
Saskatoon, Kanada
15 Juli 1960

Horacio Esteves
 Venezuela
Caracas, Venezuela
15 Agustus 1964

Bob Hayes
 Amerika Serikat
Tokyo, Jepang
15 Oktober 1964

Jim Hines
 Amerika Serikat
Modesto, Amerika Serikat
15 Mei 1967

Enrique Figuerola
 Kuba
Budapest, Hongaria
17 Juni 1967

Paul Nash
 Afrika Selatan
Krugersdorp, Afrika Selatan
2 April 1968

Oliver Ford
 Amerika Serikat
Albuquerque, Amerika Serikat
31 Mei 1968

Charles Greene
 Amerika Serikat
Sacramento, Amerika Serikat
20 Juni 1968
9,9
Jim Hines
 Amerika Serikat



Ronnie Ray Smith
 Amerika Serikat



Charles Greene
 Amerika Serikat



Steve Williams
 Amerika Serikat
Los Angeles, Amerika Serikat
21 Juni 1972

Eddie Hart
 Amerika Serikat
Eugene, Amerika Serikat
1 Juli 1972

Reynaud Robinson
 Amerika Serikat



Silvio Leonard
 Kuba
Ostrava, Cekoslovakia
5 Juni 1975

Steve Williams
 Amerika Serikat
Siena, Italia
16 Juli 1975



Berlin, Jerman
22 Agustus 1975



Gainesville, Amerika Serikat
27 Maret 1976

Harvey Glance
 Amerika Serikat
Columbia, Amerika Serikat
3 April 1976


·         “pencatatan waktu elektronik”

Waktu (detik)
Nama atlet
Negara
Tempat lomba
Tanggal
9,95
Jim Hines
 Amerika Serikat
Mexico City, Meksiko
14 Oktober 1968
9,93
Calvin Smith
 Amerika Serikat
Colorado, Amerika Serikat
3 Juli 1983

Carl Lewis
 Amerika Serikat
Roma, Italia
30 Agustus 1987
9,92
Carl Lewis
 Amerika Serikat
Seoul, Korea Selatan
24 September 1988
9,90
Leroy Burrell
 Amerika Serikat
New York, Amerika Serikat
14 Juni 1991
9,86
Carl Lewis
 Amerika Serikat
Tokyo, Jepang
25 Agustus 1991
9,85
Leroy Burrell
 Amerika Serikat
Lausanne, Swiss
6 Juli 1994
9,84
Donovan Bailey
 Kanada
Atlanta, Amerika Serikat
27 Juli 1996
9,79
Maurice Greene
 Amerika Serikat
Athena, Yunani
16 Juni 1999
9,92
Carl Lewis
 Amerika Serikat
Seoul, Korea Selatan
24 September 1988
9,77
Asafa Powell
 Jamaika
Athena, Yunani
14 Juni 2005

Asafa Powell
 Jamaika
Gateshead, Inggris
11 Juni 2006

Asafa Powell
 Jamaika
Zurich, Swiss
18 Agustus 2006
9,74
Asafa Powell
 Jamaika
Rieti, Italia
9 September 2007
9,72
Usain Bolt
 Jamaika
New York City, Amerika Serikat
31 Mei 2008
9,69
Usain Bolt
 Jamaika
Beijing, Republik Rakyat Tiongkok
16 Agustus 2008
9,58
Usain Bolt
 Jamaika
Berlin, Jerman
16 Agustus 2009
9,74
Asafa Powell
 Jamaika
Rieti, Italia
9 September 2007

2.      Putri
“pencatatan waktu manual”

Waktu
Nama atlet
Negara
Tempat lomba
Tanggal
12.8
Mary Lines
 Britania Raya
Paris, Perancis
22 Agustus 1922
12.7
Emmy Haux
 Jerman
Frankfurt, Jerman
21 Mei 1923
12.8
Marie Mejzlikova
 Ceko
Praha, Cekoslowakia
13 Mei 1923
12.4
Leni Schmidt
 Jerman
Leipzig, Jerman
30 Agustus 1925
12.2
Leni Junker
 Jerman
Wiesbaden, Jerman
13 September 1925
12.4
Gundel Wittmann
 Jerman
Braunschweig, Jerman
22 Agustus 1926
12.2
Leni Junker
 Jerman
Hanover, Jerman
Agustus 1926
12.1
Gertrud Gladitsch
 Jerman
Stuttgart, Jerman
3 Juli 1927
12.2
Kinue Hitomi
 Jepang
Osaka, Jepang
20 Mei 1928
12.0
Betty Robinson
 Amerika Serikat
Chicago, Illinois, Amerika Serikat
2 Juni 1928
12.0
Myrtle Cook
 Kanada
Halifax, Nova Scotia, Kanada
2 Juli 1928
12.0
Leni Junker
 Jerman
Magdeburg, Jerman
1 Agustus, 1931
12.0
Tollien Schuurman
 Belanda
Amsterdam, Belanda
31 Agustus 1930
11.9
Tollien Schuurman
 Belanda
Haarlem, Belanda
5 Juni 1932
11.9
Hilda Strike
 Kanada
Los Angeles, AS
2 Agustus 1932
11.9
Käthe Krauss
 Jerman
London, Inggris
11 Agustus 1934
11.9
Helen Stephens
 Amerika Serikat
Fulton, AS
10 April 1935
11.8
Helen Stephens
 Amerika Serikat
Saint Louis, AS
1 Juni, 1935
11.6
Helen Stephens
 Amerika Serikat
Kansas City, AS
8 Juni, 1935
11.5
Helen Stephens
 Amerika Serikat
Dresden, Jerman
10 Agustus 1936
11.5
Lulu Mae Hymes
 Amerika Serikat
Tuskegee
6 Mei 1939
11.5
Rowena Harrison
 Amerika Serikat
Tuskegee
6 Mei 1939
11.5
Fanny Blankers-Koen
 Belanda
Amsterdam, Belanda
5 September 1943
11.5
Marjorie Jackson
 Australia
Helsinki, Finlandia
22 Juli 1952
11.4
Marjorie Jackson
 Australia
Gifu, Jepang
4 Oktober 1952
11.3
Shirley Strickland
 Australia
Warsaw, Poland
4 Agustus 1955
11.3
Vera Krepkina
 Uni Soviet
Kiev, Uni Soviet
13 September 1958
11.3
Wilma Rudolph
 Amerika Serikat
Rome, Italia
2 September 1960
11.2
Wilma Rudolph
 Amerika Serikat
Stuttgart, Jerman Barat
19 Juli 1961
11.2
Wyomia Tyus
 Amerika Serikat
Tokyo, Jepang
15 April 1964
11.1
Irena Kirszenstein
 Polandia
Praha, Cekoslowakia
9 Juli 1965
11.1
Wyomia Tyus
 Amerika Serikat
Kiev, Uni Soviet
31 Juli 1965
11.1
Barbara Ferrell
 Amerika Serikat
Santa Barbara, AS
2 Juli 1967
11.1
Wyomia Tyus
 Amerika Serikat
Mexico City, Meksiko
21 April 1968
11.1
Lyudmila Samotyosova
 Uni Soviet
Leninakan, Uni Soviet
15 Agustus 1968
11.1
Margaret Bailes
 Amerika Serikat
Aurora, Filipina
18 Agustus 1968
11.1
Barbara Ferrell
 Amerika Serikat
Mexico City, Meksiko
14 Oktober 1968
11.1
Irena Szewinska
 Polandia
Mexico City, Meksiko
14 Oktober 1968
11.0
Wyomia Tyus
 Amerika Serikat
Mexico City, Meksiko
15 Oktober 1968
11.0
Chi Cheng
 Taiwan
Wina, Austria
18 Juli 1970
11.0
Renate Meissner
 Jerman Timur
Berlin, Jerman Timur
2 Agustus 1970
11.0
Ellen Strophal
 Jerman Timur
Potsdam, Jerman Timur
15 Juni 1972
11.0
Eva Gleskova
 Ceko
Budapest, Hungaria
1 Juli 1972
10.9
Renate Stecher
 Jerman Timur
Leipzig, Jerman Timur
30 Juni 1973

                        “pencatatan waktu elektronik”

Waktu (detik)
Nama atlet
Negara
Tempat lomba
Tanggal
11,07
Renate Stecher
 Jerman Timur
Munich, Jerman Barat
2 September 1972
11,04
Inge Helten
 Jerman Barat
Fürth, Jerman Barat
13 Juni 1976
11,01
Annegret Richter
 Jerman Barat
Montreal, Kanada
25 Juli 1976
10,88
Marlies Oelsner
 Jerman Timur
Dresden, Jerman Timur
1 Juli 1977

Marlies Göhr
 Jerman Timur
Karl-Marx-Stadt, Jerman Timur
9 Juli 1982
10,87
Lyudmila Kondratyeva
 Uni Soviet
Leningrad, Soviet Union
3 Juni 1980
10,81
Marlies Göhr
 Jerman Timur
Berlin, Jerman Timur
8 Juni 1983
10,79
Evelyn Ashford
 Amerika Serikat
Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat, Amerika Serikat
3 Juli 1983
10,76
Evelyn Ashford
 Amerika Serikat
Zürich, Swiss
22 Agustus 1984
10,49
Florence Griffith Joyner
 Amerika Serikat
Indianapolis, Amerika Serikat
16 Juli 1988

Catatan kaki:
1.      Tahun 1896, pada pembukaan Olimpiade di Atena, Yunani, Tom Burke mencatat waktu 12 detik untuk lari 100 meter. Tapi rekor ini tidak diakui karena terjadi sebelum tahun 1912.
2.      Rekor dibatalkan karena terbukti memakai doping di Olimpiade tahun 1988.
3.      Rekor dibatalkan pada tahun 2005 karena terbukti terlibat dalam skandal BALCO.
4.      Rekor dibatalkan pada tahun 2007 karena gagal tes doping pada April 2006.














Daftar pustaka

Aip, Syarifuddin. 1997 . Panduan Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: CV. Grasindo.Riyadi, Tamsir. 1982. Petunjuk Atletik. Yogyakarta IKIP Yogyakarta
http://www.sarjanaku.com/2013/04/makalah-lari-jarak-pendek-teknik-100.html
 Carr, A. Gerry. 1997. Atletik untuk Sekolah. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Materi surat At Tahrim ayat 6 dan surat Taha ayat 132

Lirik lagu Hoodie Coklat - Willy Anggawinata